Sabtu, 06 Agustus 2016

Waduk Jati Gede

Kalau sekarang aku mau ngasih info tentang Waduk Jatigede yang berada di Sumedang, Jawa Barat. ‪#‎PUPRUntukNegeri‬
Foto Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI.
Kamis lalu tanggal 17 Maret 2016 Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana melakukan peninjauan perdana ke Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Waduk terbesar kedua di Indonesia ini akan mengairi 90 ribu hektare sawah di Sumedang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon lho gengssss.
Untuk sekarang ini Waduk Jatigede baru terisi air 40 persen. "Kita harapkan nanti di Januari 2017, ketinggian air itu sudah maksimal sesuai yang kita inginkan," kata Presiden Jokowi.(Mari kita ucapkan Aamiin Ya Rabbal Alamiin bersamaan:D )
Dengan dibangunnya waduk jatigede ini, Presiden Jokowi berharap nantinya produksi beras dapat meningkat karena sawah yang diairi akan semakin luas(iyalah 90.000 hektare lho gengs 90.000!!!). Selain untuk pengairan sawah, ternyata waduk ini juga digunakan untuk perikanan, pariwisata, dan listrik (PLTA) 110 MW.(Wahh banyak ya ternyata manfaatnya)
Jokowi mengatakan masalah pembebasan lahan dan ganti rugi, dari total 10.924 kepala keluarga, sekarang tinggal 614 kepala keluarga. Presiden mengatakan, pembebasan lahan dan ganti rugi untuk pembangunan Waduk Jatigede ini 100 persen ditanggung dari pemerintah pusat.
"Ini akan kita selesaikan pada tahun ini, karena memang ada masalah sengketa antar ahli waris dan masalah-masalah yang lainnya," kata Jokowi.
Waduk Jatigede mulai diisi air dengan mengalirkan air sungai Cimanuk pada Senin, 31 Agustus 2015. Butuh waktu 219 hari, untuk mengisi waduk seluas kira-kira 4.200 hektare ini menampung 980 juta meter kubik air.
Pembangunan waduk ini selalu menuai polemik karena dampak sosialnya. Waduk ini menenggelamkan 28 desa di 5 kecamatan di Kabupaten Sumedang, termasuk hutan seluas 1.382 hektare dan cagar budaya. Lebih dari 10.000 Kepala Keluarga kehilangan rumah tinggal, termasuk masyarakat tradisional Kabuyutan Cipaku.
Pada Februari lalu, air Waduk Jatigede pun sempat meluap sehingga memutuskan arus lalu lintas di Jalan Umar Wirahadikusuma, Kecamatan Wado, Sumedang. Elshinta.com melaporkan, ketinggian air di Kecamatan Darmaraja, Sumedang, mencapai 1,2 meter akibat Waduk Jatigede meluap.
Rencana pembangunan waduk Jatigede sudah ada sejak masa penjajahan Belanda lho geng(udah lama banget ya berarti hehe). Tahun 1963 pemerintahan Soekarno juga berencana melakukan pembangunan waduk, namun sayang tak terwujud karena pergantian kepemimpinan dan pecahnya peristiwa G/30/S di tahun 1965.
Rencana berlanjut pada era pemerintahan Soeharto. Di era Soeharto ada dua tahap proses penggantian ganti rugi, yaitu 1982-1986 dan 1994-1997. Penggantian tahap ketiga berlangsung di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2005-2012.
Di era Presiden Jokowi, pembangunan berlanjut dengan mengeluarkan Perpres No. 1 Tahun 2015 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Pembangunan Waduk Jatigede. "Waduk ini sudah direncanakan tahun 60-an, jadi betul-betul sudah panjang. Alhamdulillah bisa diselesaikan," kata Bapak Presiden kita Jokowi. #PUPRUntukNegeri
Namun gengs kita doakan semoga manfaat dari waduk ini diharapkan akan lebih banyak dibandingkan dampaknya ya hehe. Selain manfaat yang sudah dipaparkan diatas gengs, waduk ini juga ternyata berpotensi menjadi tempat wisata menarik jika dikelola dengan baik lho gengs, dan ternyata setelah dilakukan pengisian air, potensi wisata Waduk Jatigede mulai terlihat. Terbukti dengan kawasan sekitar Waduk Jatigede yang justru semakin ramai pengunjung. Banyak juga warung-warung yang berdiri di sepanjang jalan sekitar lokasi waduk. Selain itu, warga sekitar juga ada yang menyediakan jasa ojek payung bagi orang-orang yang mau melihat waduk gengs. Bagaimana? Tertarik untuk berkunjung? Aku sih yes hehe. #PUPRUntukNegeri
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar